Peran Orang tua dalam Golden Age


Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci/bersih. Maka orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Majusi atau Nasrani.

Tauhid merupakan hal pokok yang akan menjadi pondasi bagi setiap manusia. Sudah menjadi kewajiban bagi  orang tua untuk mendahulukan penanaman tauhid semenjak dini kepada putra-putrinya. Ini memaknai betapa penting arti parenting skill dan konseling keluarga dalam memahami dan menanamkan ketauhidan anak sesuai  dengan fase perkembangannya.

Usia 0 – 8 tahun adalah usia peka bagi anak atau biasa disebut Golden Age. Menurut Piaget, Usia 0 – 2 tahun, volume otaknya mencapai 50%. Pada fase ini, sensor motoriknya berkembang misalnya dengan belajar melalui interaksi dengan orang lain. Kemudian,  usia 0 – 4 tahun, perkembangan intelektual mencapai 50%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Volume otak dan intelektual  akan berkembang optimal hingga 80% saat anak usia 0 – 8 tahun. Untuk itulah  Ali bin Abi Thalib berpesan agar memperlakukan anak saat usia 0 – 8 seperti raja. Dari riwayat tersebut menyiratkan bahwa orang tua hendaknya memberikan  segalanya yang terbaik, misalnya makanannya, pergaulannya, pendampingannya, pendidikannya, dan sebagainya.

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci/bersihada tiga hal utama yang berperan penting dalam menanamkan ketauhidan anak, yaitu; pertama, menanamkan dan menerapkan Islamic skill. Orang tua dan guru menjadi teladan bagi anak. Dengan Islamic skill dan study skill ini nantinya akan tumbuhlah anak yang berimtaq dan berimtek. Jika ada bimbingan atau pendidikan yang belum tersampaikan di sekolah, maka kami akan melengkapinya di lingkungan keluarga (biah hasanah). Kedua, menanamkan study skill. Anak usia 0 – 8, copy-paste paling ulung apalagi dengan mata kepalanya sendiri. Mereka butuh figur yang siap untuk dicopi atau dicontoh. Alhamdulillah, lingkungan sekolah telah mengajar beragama, bukan sekadar mengajarkan pelajaran agama selain menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar kepada anak  akan pengetahuan. Ketiga, Peer group, dalam mewujudkan ketauhidan yang optimal, orang tua harus memilihkan dan menyajikan yang kondusif karena ini sangat penting bagi perkembangan spiritual, akhlak, dan akademisnya.


* Sumber gambar: Istimewa