Remaja adalah sebutan bagi seseorang yang berada di rentang usia 12 hingga 21 tahun. Masa remaja digambarkan sebagai masa yang unik, di saat seorang insan bereksplorasi, mengembangkan diri, serta mencari jati diri. Namun, tidak semua remaja melewati masa ini dengan baik dan benar sehingga mereka terjerumus dalam hal-hal yang melanggar hukum dan norma. Fenomena demikian ini disebut sebagai kenakalan remaja.
Tidak sedikit remaja yang terjerumus ke dalam hal-hal yang kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai persentase kenakalan remaja di Indonesia seperti kasus tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, kejahatan danSWT.lalu mendekatkan diri pada Allah pelanggaran lalu lintas, serta penggunaan minuman keras dan okbat-obatan terlarang.
Kenakalan remaja terjadi karena beberapa faktor. Ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor religi, terbiasa dimanja, kurangnya kasih sayang, komunikasi yang buruk, pendidikan terlalu keras, faktor ekonomi, dan faktor teknologi informasi.
Pendidikan agama merupakan pendidikan dasar yang banyak mengajarkan etika serta moral-moral kehidupan. Ketika anak-anak tak dibekali dengan pendidikan agama sedari kecil, maka tentu saja akan berakibat buruk pada perilakunya. Anak remaja bisa saja memiliki moralitas yang rendah dan melakukan kenakalan-kenakalan tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
Perilaku orang tua yang tidak tepat terhadap anak bisa menjadi pemicu kenakalan pada anak remaja. Hal ini terkadang tak disadari kebanyakan orang tua, salah satunya yaitu anak yang terbiasa dimanjakan dari kecil. Anak-anak yang terbiasa dimanja dan dipenuhi segala keinginannya, sampai ia remaja merasa wajib dipenuhi keinginannya. Kebiasaan-kebiasaan ini lah yang membuat remaja bertindak semaunya.
Kurangnya komunikasi menciptakan jarak antara orang tua dan anak. Hal ini menciptakan rasa kurangnya perhatian orang tua kepada anak. Karena perhatian serta kasih sayang yang kurang, membuat anak akhirnya mencari pelampiasan. Salah satunya dengan melakukan kenakalan-kenakalan yang terkadang membuat orang tua merasa jengkel. Kenakalan-kenakalan tersebut mereka lakukan dengan tujuan agar diperhatikan oleh orang tuanya.
Selanjutnya, faktor eksternal diantaranya: keluarga kurang harmonis, lingkungan pergaulan, dan lingkungan tempat tinggal. Kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal juga bisa menjadi penyebab kenakalan pada anak-anak remaja. Ketika ruang lingkup tempat tinggal berada di wilayah yang agamis, maka tentu saja anak anak akan terinfluens untuk mengikuti kegiatan-kegiatan religi yang dilaksanakan. Begitupula sebaliknya, jika lingkungan tempat tinggal banyak pelaku tindak kriminal, bisa jadi anak-anak remaja akan terpengaruh, misalnya mabuk-mabukan, perjudian, pencurian, bahkan narkoba.
Kenakalan remaja merupakan hal yang tidak baik dan hanya mendatangkan kerugian. Maka dari itu, sebagai manusia yang bijaksana, kita harus pintar dalam memilih teman dan lingkunagan yang mengelilingi kita. Kemudian kitaharus mampu membedakan antara yang baik dan buruk serta serta mendekatkan diri pada Allah SWT.
* Sumber gambar: Google
* Sumber gambar: Google