Sweet Memory

Gambar ini jadi saksi bisu. Betapa Segar dan dalamnya kenangan indah itu. Tiga tahun lamanya aku merasakan keganjilan yang tak ada batas. Dibawah kedhaliman seorang kerabat, aku selalu munajat di siang dan malamku. Kecil bagi orang lain namun masalah besar bagiku. Hobby driving digantung. Sungguh tersiksa.

Diam dan nestapa bukanlah solusi. Menabung solisi utama. Uang tabungan aku titipkan ke Huda, teman baikku. Tiap bulan aku terima uang hasil usahanya dalam mengelola travel umroh.

Malam ke-5 ramadhan tiba. Ada tawaran YARIS silver. "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda" Suami dengan bekal keyakinan kuat, berani memutuskan untuk meng-OK-kan. Padahal, hanya 20 persen total uang yang ada di genggaman. Tp kami yakin, Huda pasti siap. Aku pun OK. Hati berbunga walau mbl masih belum ada ditangan. Atas izin allah, semua tabungan dari beberapa celah aku kumpulkan bisa mengkaver. Sisa 30 persen itu  masih ada di Huda. 

Malam minggu akan ada serah terima. Kami siap. Tapi apa yang terjadi? Huda yg semula aku harapkan kepastiannya 100 persen ternyata meleset. Aku speechless. Akhirnya mobil aku bawa sisa uang masih dibayar dengan janji. Senin aku kejar Huda untuk menutup kekurangan itu. Huda janji pukul 13.00 aku harus nunggu di bank. Aku pun siap. Aku ngantre cukup lama hingga pada giliranku, aku maju dan oh my God, ternyata uang masih belum masuk.

Dengan lesu aku pulang dg hati kacau. Secara tak sadar jam tangan kesayanganku jg tertinggal dan hilang. Itu tak terpikirkan. Hingga di depan Agro, aku menepikan mobil dan berhenti. Mesin mobil aku matikan. Aku menumpahkan segala rasa kecewa yang terpendam. Aku menangis dan menjerit sejadi2nya. Setelah puas menangis, aku melajukan mobil kembali.

Aku sampaiakan apa yg terjadi pada suami. Selanjutnya, aku beranikan diri dan mengesampingkan rasa malu. Aku telpon sahabat dekatku. Dia tahu apa yaang kami rencanakan. Dia Saiful. Dia teman dekat selain Huda. Kami adalah Tiga Serangkai pioner pendiri Alumni. Kami saling pahami masing2.

Alhamdulillah, Saiful siap bantu. Sore hari bersama suami aku ambil uang itu. Jaminannya adalah uang yang ada di Nurul. Masalah teratasi. Hatiku legah. Aku bisa  driving lagi.

Bagiku, even ini sungguh istimewa, mbl ini bukan sembarang mobil. Allah menghadirkan mobil yang merupakan rizki tak disangka2. Pernah satu hari terucap bahwa aku pingin punya Yaris (tp imposible). Dan ternyata igauan ini yang benar2 jadi Nyata. Makasih my Lord.

Hmmm. Cak Saiful dan Huda, terima kasih banyak. Aku tak akan lupakan itu. Kita jalin persahabatan. Jangan ada sedikut pun yang bisa merusak persahabatan kita. Mari kita jaga. Semoga kita jadi teman dunia akhirat. Amiin