Siklus hidup setiap manusia itu sama, terlahir dan mati. Diantara lahir menuju mati terdapat beberapa fase yang dilalui setiap manusia,yaitu bayi,anak-anak, remaja, dewasa, dan tua/manula.Masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan dan diminati. Secara fisik, organ tubuh remaja paling sempurna, mulai dari tekstur kulit, warna rambut, daya ingat, dan sebagainya.tidaklah berlebihan jika menjaga tampilan untuk selalu be smart dan stay young menjadi idaman bagi setiap manusia apalagi yang usia sudah mulai merapat ke angka 30-an ke atas.
Sehubungan dengan itu, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga tiga hal tersebut. Jurus yang pertama adalah konsumsi teh. Ada apa dengan teh, silakan baca sekilas info berikut.
Sebuah legenda, salah satu bentuk dokumentasi yang paling tua, menceritakan bahwa Shennong yang menjadi cikal bakal pertanian dan ramuan obat-obatan, juga yang menjadi penemu teh. Dikatakan dalam bukunya bahwa dia secara langsung mencoba banyak ramuan herbal dan menggunakan teh sebagai obat pemunah bila ia terkena racun dari ramuan yang dicoba. Hidupnya berakhir karena ia meminum ramuan yang beracun dan tidak sempat meminum teh pemusnah racun menyebabkan organ dalam tubuhnya meradang.
Teh China pada awalnya memang digunakan untuk bahan obat-obatan (abad ke-8 SM). Orang-orang Tiongkok pada waktu itu mengunyah teh (770 SM–476 SM) mereka menikmati rasa yang menyenangkan dari sari daun teh. Teh juga sering kali dipadukan dengan ragam jenis makanan dan racikan sup.
Menurut wikipedia,teh adalah minuman yang mengandung kafein,sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi empat kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin,dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Cita rasa sedikit pahit dari teh merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.Itulah sebabnya teh dikatakan sebagai minuman ajaib. Minuman teh ini telah dikenal dalam budaya Asia sejak lebih dari 4 ribu tahun silam sebagai minuman luar biasa yang dapat melawan proses penuaan.
Daun teh Camellia sinensis akan segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap akibat terjadi proses pemecahan klorofil (zat hijau daun) dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai fermentasi, walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Teh juga bisa menjaga kebugaran pada tubuh hingga pada usia senja karena teh mengandung antioksidan yang dikenal dengan plafon dalam jumlah yang memadai untuk melindungi tubuh.
Rahasia teh yang lain adalah kemampuan dalam mengembalikan fungsi sistem enzim penawar racun yang terdapat pada hati zat ini dapat membersihkan tubuh dari radikal bebas serta zat zat kimiawi asing lainnya yang dapat menghancurkan sel-sel tubuh.
Teh dapat mencegah terjadinya penyakit- penyakit pembuluh darah. Minum teh dapat mengurangi presentase kematian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit pembuluh darah pada jantung.
Menurut Basith, teh cepat menurunkan kolesterol karena mencegah berkumpulnya plat pada pembuluh arteri sehingga menghindari stroke. Sebuah riset penelitian yang dilakukan di universitas tokyo di Jepang menegaskan bahwa tampak jelas teh merupakan sumber terkuat dalam menghentikan kegiatan bakteri berbahaya bagi gigi daripada sejumlah zat-zat lain bahkan memiliki efek lebih kuat daripada antibiotik tyrosiclin.
Selanjutnya, para peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi teh hijau dengan hidangan makanan di Cina dan Jepang adalah rahasia utama bagi negeri tersebut bahkan menjadi budaya. Ternyata, budaya konsumsi teh mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker di negeri tersebut. Teh, salah satu zat yang mampu mengatasi partikel penyebab kanker yang diperoleh tubuh dari beberapa jenis makanan.
Ternyata, teh bisa membentuk membuat smart. Hal ini cukup beralasan. Teh memiliki kafein yang bisa melebarkan pembuluh darah dan membuat aliran darah ke otak semakin lancar. Hal ini kemudian meningkatkan konsentrasi dan fokus. Selain itu, teh juga mengandung zat antioksidan dan catechins. Catechins yang biasa dibaca katekin adalah sejenis fenol alami dan antioksidan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kafein dalam teh bisa meningkatkan kemampuan kognitif seseorang. Tak hanya itu, peneliti percaya bahwa mengonsumsi teh hijau bisa menurunkan risiko terkena demensia.
Tanin: suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan ketat, yang bereaksi dengan menggumpalkan protein atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid.
Rujukan
Basith, Abdul.2010.Awet Muda & Tetap Sehat rahasia hidup sehat dan cara-cara menyiasati proses penuaan.Jakarta: Embun publishing.